3 Film Jambi Menggebrak Panggung Internasional di Malaysia

Admin

13 September 2024

Jambi kembali membuat gebrakan di dunia perfilman internasional dengan tampil di ajang bergengsi Pesta Filem Kota Bharu 2024, Malaysia. Dalam acara yang berlangsung dari 12 hingga 16 September 2024 ini, Jambi dengan bangga menghadirkan tiga film unggulan dalam sesi spesial bertajuk Fokus Jambi. Sesi ini menjadi sorotan penting di tengah festival yang diadakan di Dewan Persatuan Hokkien Kelantan, Kota Bharu, dan menjadi momentum besar bagi sineas Jambi untuk memperkenalkan karyanya ke kancah global.

Pesta Filem Kota Bharu 2024: Perayaan Sinema Internasional

Pesta Filem Kota Bharu (PFKB) merupakan salah satu festival film paling dinanti di Malaysia, dan tahun ini mengusung tema “Sinema, Sinimo” sebagai cerminan keberagaman cerita dari berbagai negara. Festival ini diikuti oleh berbagai sineas berbakat dari Asia Tenggara dan sekitarnya, yang mempresentasikan karya-karya terbaik mereka dalam berbagai genre. Selama lima hari, penonton akan disuguhkan berbagai film mulai dari dokumenter, fiksi, hingga horor pendek, yang diproduksi dengan kualitas sinematik luar biasa.

Salah satu sesi yang sangat dinantikan tahun ini adalah Fokus Jambi, yang secara khusus menghadirkan tiga film dari Indonesia, khususnya dari Provinsi Jambi. Tiga film ini adalah Mendayung Harapan (2021), Batanghari Tak Pernah Ingkar Janji (2020), dan Langit Tak Berujung (2023), semuanya diproduseri oleh Husni Turion, seorang produser film terkemuka asal Jambi. Sesi ini tidak hanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jambi, tetapi juga menjadi bukti bahwa sinema Indonesia, khususnya dari daerah-daerah, semakin mendapatkan pengakuan internasional.

Fokus Jambi: Tiga Film yang Menjadi Sorotan

Sesi Fokus Jambi pada 14 September 2024 akan menampilkan tiga film pendek yang membawa nuansa lokal dan cerita khas Jambi ke hadapan penonton internasional. Ketiga film tersebut adalah:

  • Mendayung HarapanFilm dokumenter berdurasi 26 menit ini disutradarai oleh Yusril Mahendra dan mengangkat kisah nyata seorang mantan atlet dayung Indonesia bernama Lenni Haeni. Setelah pensiun, Lenni mendirikan taman kanak-kanak dan sekolah dayung di desanya sebagai wujud kontribusinya untuk pendidikan generasi muda. Film ini telah memenangkan penghargaan di Asia Pacific Youth Micro Movie Film Festival di Hong Kong pada 2023, serta diputar di berbagai festival lainnya di Indonesia dan Asia.
  • Batanghari Tak Pernah Ingkar JanjiKarya fiksi ini disutradarai oleh Dimas Raditya Arisandi dan menceritakan kisah dua sahabat karib, Soleh dan Toni, yang berasal dari latar belakang berbeda. Soleh berusaha menjaga persahabatan mereka dengan memberikan air dari Sungai Batanghari sebagai tanda perpisahan. Film ini menggali makna mendalam tentang persahabatan, mitos lokal, dan kepercayaan, semuanya diwarnai dengan latar budaya Jambi yang kental.
  • Langit Tak BerujungDisutradarai oleh Vivi Helmalia Putri, film ini menyoroti kisah Sulaiman, seorang musisi Melayu yang harus memilih antara karier musiknya atau keluarga kecilnya. Konflik batin yang dialami Sulaiman ini membawa penonton pada refleksi tentang pilihan hidup, impian, dan tanggung jawab. Film ini menghadirkan suasana kehidupan di Tanjung Jabung Timur dengan sentuhan emosi yang mendalam.

Husni Turion: Produser dan Kurator yang Mengangkat Jambi ke Panggung Internasional

Di balik keberhasilan film-film Jambi di Pesta Filem Kota Bharu 2024 adalah peran penting Husni Turion, seorang produser film asal Jambi yang juga bertindak sebagai kurator tamu untuk sesi Fokus Jambi. Husni telah lama berkecimpung di dunia film dan produksi media sejak mendirikan CV Turion Kreatif pada tahun 2015. Ia aktif mendorong perkembangan industri kreatif di Jambi, dengan harapan karya-karya lokal dapat dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

"Semoga ini menjadi semangat bagi teman-teman di Jambi agar terus berkarya dan memperkenalkan Jambi di dunia internasional," ujar Husni saat diwawancarai. Ia melihat partisipasi film-film Jambi di Pesta Filem Kota Bharu sebagai sebuah langkah besar untuk membawa cerita-cerita dari Jambi ke mata dunia.

Selain Husni, sutradara Mendayung Harapan, Yusril Mahendra, juga hadir dalam festival ini. Yusril, yang telah memenangkan berbagai penghargaan lewat karya-karyanya, berharap keikutsertaan film Jambi di festival internasional seperti ini dapat memotivasi sineas-sineas muda lainnya. "Semoga dengan adanya ini, film Jambi bisa lebih berani untuk ikut festival internasional," harapnya.

Sesi Q&A dan Tantangan Film Pendek di Pesta Filem Kota Bharu

Setelah sesi pemutaran Fokus Jambi pada 14 September, akan ada sesi tanya jawab dengan Husni Turion dan Yusril Mahendra. Sesi ini memberikan kesempatan bagi para penonton untuk berdialog langsung dengan sineas asal Jambi, menggali lebih dalam tentang proses kreatif mereka, serta tantangan yang dihadapi dalam memproduksi film-film tersebut. Ini menjadi momen penting bagi komunitas film internasional untuk mengenal lebih dekat budaya dan cerita dari Jambi.

Selain Fokus Jambi, Pesta Filem Kota Bharu 2024 juga menampilkan kompetisi Tantangan Film Pendek Horor, yang dipandu oleh Kuman Pictures. Tema tahun ini adalah "Semangka", di mana para peserta ditantang membuat film pendek horor dengan konsep tersebut. Kompetisi ini menghadirkan 10 finalis yang akan diputar filmnya, dan pemenang akan diumumkan di akhir acara dengan hadiah uang tunai sebesar RM1,500.

Mengukuhkan Jambi di Panggung Sinema Internasional

Keikutsertaan Jambi dalam Pesta Filem Kota Bharu 2024 melalui sesi Fokus Jambi bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga langkah besar dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan cerita lokal dari Indonesia ke panggung dunia. Tiga film yang dihadirkan tidak hanya menampilkan sisi artistik, tetapi juga menggambarkan kehidupan, mitos, dan tantangan yang dihadapi masyarakat Jambi.

Pesta Filem Kota Bharu sendiri semakin mengukuhkan posisinya sebagai ajang yang mempertemukan sineas-sineas berbakat dari berbagai negara. Dengan tema "Sinema, Sinimo", festival ini menjadi platform untuk pertukaran budaya dan ide, serta mendorong lahirnya karya-karya film berkualitas yang dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai latar belakang.

Kesimpulan: Jambi, Sinema, dan Masa Depan

Keterlibatan film-film Jambi di Pesta Filem Kota Bharu 2024 adalah bukti nyata bahwa karya-karya lokal mampu meraih pengakuan di tingkat internasional. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jambi dan Indonesia secara keseluruhan. Dengan dedikasi dari sineas-sineas seperti Husni Turion dan Yusril Mahendra, serta dukungan dari komunitas film lokal, Jambi terus bergerak maju dalam dunia perfilman. Partisipasi mereka di Pesta Filem Kota Bharu 2024 menjadi awal yang menjanjikan bagi masa depan sinema Jambi di panggung dunia.

Mari kita dukung dan saksikan film-film dari Jambi pada sesi Fokus Jambi di Pesta Filem Kota Bharu 2024, dan semoga ini menjadi awal dari semakin banyak karya lokal yang mendunia! #BanggaJambi #SinemaDunia #PFKB2024