Jelajahi Dunia Perhotelan Tertua di Jambi

Admin

06 Agustus 2025

DISPARBUD KOTA JAMBI - Masuk di era tahun 1930 Pemerintah Belanda membangun penjara yang dikenal dalam bahasa Belanda adalah gedung yang berfungsi menghukum para kriminal saat itu. Beberapa gedung penjara dibangun di kawasan Kampung Encelek, Kampung Manggis dan daerah Pasar. Salah satu Kawasan tersebut adalah lokasi bangunan novita Hotel sekarang.

Penjara lama tersebut di pelopori oleh O.L.Helfrich yang merupakan orang Belanda yang terkenal saat residen pertama di Jambi. Masuk pada tahun 1906 Jambi adalah penghasil lada yang cukup besar dalam mata perdagangan dunia.

Luas kebunnya ribuan hektare. perkebunan lada menjadi perkebunan karet. Beliau membangun tempat pembibitan tumbuhan karet di kawasan Jambi seperti Sarolangun, Tebo, dan Pondok Meja Muara Jambi. Saat itu ribuan pohon karet ditanam adalaha untuk menggantikan ribuan hektare kebun lada.

Di era 1970 bangunan penjara tersebut dialih fungsikan dikarenaka pemerintahan telah berubah menjadi pemerintah daerah Jambi saat itu.

Setelah itu, pemerintah Jambi membangun penjara baru di kawasan Patimura, sekarang Lapas Klas IIA Jambi. Kemudian lokasi penjara lama tersebut dibangun menjadi sebuah hotel yaitu hotel Novita.

Faktor lokasi penjara lama beralih fungsi saat itu, belum diketahui secara jelas oleh masyarakat Jambi. Hingg tahun 1996 bangunan tersebut menjadi hotel Novita.

Hotel Novita didirikan pada tahun 1996 oleh PT Tirta Mas Jaya yang merupakan sebuah bangunan hotel bintang 4 dengan luas tanah 70 X 100 M2.

Perusahaan tersebut menjadi bagian dari Chain Hotel Accor International sebagai salah satu leading Business Hotel Management, berdirilah bangunan hotel menjadi land mark dan leading Hotel di kota Jambi.

Asal-usul Nama Novita ternyata berasal dari nama tanaman bunga yang berada di dataran Eropa. Bunga tersebut sangat harum dan memiliki makna bagi hotel novita sendiri yaitu sebuah komitmen pelayanan yang sangat baik kepada tamu-tamu agar tetap mempunyai nama harum dan baik. Hotel ini di era 1990-2010 terbilang sangat jaya dalam bidang bisnis dan perhotelan di Jambi.

Sebelumnya hotel ini bernama Novotel. Bangunan ini saat itu mengutamakan kenyamanan dan pelayanan kepada pelanggan-pelanggan. Novotel Jambi mempunyai 148 kamar dengan beragam tipe dan fasilitasny.

Seperti, Business Center, Restaurant 24 Jam, Fitness Center, Lounge dan Bar, Karaoke dan Diskotik, Pastry Shop, Swimming Pool , Drug Store dan Ballroom dan Meeting Room.

Seiiring dengan waktu dan terusnya permintaan tamu-tamu kami, khususnya fasilitas hiburan, maka pada tahun 1998, kamar-kamar lantai 5 secara resmi di tutup dan dialihkan menjadi karaoke VVIP room dan menjadikan total kamar berubah menjadi 126 kamar.

Setelah Novita hotel bergabung bersama Accor Group selam 14 tahun, para pekerja dan pemilik mendapatkan pengalaman dan ilmu baru dalam pengelolaan hotel.

Sementara itu, pada tahun 2010 Hotel Novotel tidak lagi tergabung di dalam Accor Group. Pada akhirnya terjadi perubahan nama pada hotel tersebut menjadi Novita Hotel pada 11 Oktober 2010.

Selain itu juga terjadi perubahan besar-besaran pada manajemen hotel sekaligus peresmiannya dilakukan saat itu juga.

Hotel Novita ini begitu terkenal hingga saat itu, sehingga pejabat penting di Indonesia pernah beberapa kali menginap dan menggelar acara di hotel tersebut.

Salah satunya adalah saat Presiden SBY masih menjabat, dirinya menginap di hotel Novita yang berarti hotel tersebut terasa aman dan berada di posisi bangunan bintang 4 saat itu.

Akan tetapi, beragam permasalahan dialami hotel tersebut . Puncaknya pada 2017-2018 yang bisa dikatakan sebagai masa suram hotel berbintang 4 tersebut. Tepat pada hari Senin 2018 Novita Hotel harus menerima bencana kembali dengan adanya kejadian kebakaran hebat Kebakaran tersebut terjadi selama 15 jam, dan pada akhirnya hotel Novotel Jambi di tutup karena mengalami kerugian yang banyak saat itu.

Padahal Novotel merupakan salah satu bangunan yang memiliki kariawan yang banyak dalam mendukung kemajuan perekonomian Jambi melalui lowongan pekerjaan bagi masyarakat Jambi saat itu. Hotel tersebut selam 21 tahun menjadi tempat mencari nafkah beberapa masyarakat Jambi yang bekerja di sana.