Masjid Seribu Tiang: Jejak Sejarah dan Simbol Kemenangan di Jantung Kota Jambi
Admin
08 Oktober 2025
DISPARBUD KOTA JAMBI - Masjid Agung Al-Falah populer disebut Masjid Seribu Tiang ini merupakan salah satu ikon kebanggaan masyarakat Jambi. Bangunan ini terletak di Jalan Sultan Thaha, Telanaipura, dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta sosial bagi umat Islam di daerah tersebut. Keunikan arsitekturnya terletak pada konsep terbuka tanpa dinding utama, menjadikannya simbol keterbukaan dan kebersamaan umat. Filosofi nama “Al-Falah”, yang berarti “kemenangan”, mencerminkan semangat kebebasan dan persatuan masyarakat Jambi untuk terus menjaga nilai-nilai keislaman yang kuat di tengah modernisasi.
Sejarah panjang yang dimiliki masjid tersebut mulai sejak masa kolonial Belanda. Awalnya, kawasan di mana masjid berdiri merupakan benteng dan tempat perlindungan bagi residen Belanda. Setelah masa kemerdekaan, tokoh-tokoh agama dan masyarakat Jambi berinisiatif membangun sebuah masjid besar yang dapat menjadi pusat kegiatan umat. Ide ini mulai direalisasikan sekitar tahun 1970, dengan peletakan batu pertama dilakukan pada 1971. Pembangunannya dipelopori oleh tokoh ulama seperti K.H. Sulaiman Abdullah dan didukung oleh Gubernur Jambi saat itu, Maskun Safuan. Pada tahun 1972, Masjid Agung Al-Falah resmi berdiri dan terus mengalami renovasi hingga menjadi megah seperti sekarang.
Ciri khas arsitektur yang menonjol yaitu terhitung 256 tiang penopang yang menjulang tinggi, masyarakat menjulukinya sebagai “Masjid Seribu Tiang”. Selain itu, ketiadaan dinding membuat sirkulasi udara terasa sejuk dan memberikan nuansa kebersamaan tanpa sekat antara jamaah. Unsur kuningan dan tembaga pada bagian interior menambah keindahan masjid, sementara kubah besar di tengahnya menjadi simbol keagungan Islam. Desain terbuka ini juga memiliki makna historis, yaitu antisipasi terhadap serangan pasukan Belanda pada masa lalu, sekaligus menjadikan masjid sebagai tempat musyawarah masyarakat ketika belum banyak gedung pemerintahan
Kini, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid tersebut juga menjadi pusat aktivitas sosial, budaya, dan pendidikan masyarakat Jambi. Kegiatan maupun akrivitas keagamaan seperti salat berjamaah, pengajian, tadarus Al-Qur’an, hingga lomba keislaman rutin diadakan. Kemudian, masjid ini menjadi tempat penyaluran zakat, santunan, dan kegiatan sosial lainnya yang mempererat solidaritas warga. Dengan arsitektur yang ikonik, sejarah yang kaya, serta peran aktif dalam kehidupan masyarakat, Masjid Agung Al-Falah menjadi bukti nyata bagaimana nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya dapat berpadu harmonis dalam satu tempat yang sarat makna bagi masyarakat Jambi.
Referensi:
Sakhi Qonita Talita, dkk. "KEGIATAN KEAGAMAAN, SOSIAL, DAN BUDAYA DI MASJID AGUNG AL-FALAH". Jurnal Islamic Education Studies:An Indonesian Journal E-ISSN 2598-3997 Vol.7, No. 1 Juni 2024
* Penulis Jovita Dara Yuda merupakan Mahasiswi Program Studi Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi