Sekilas Tentang Makam Pangeran Wiro Kusumo
Admin
20 Oktober 2025
DISPARBUD KOTA JAMBI - Makam Pangeran Wiro Kusumo terletak Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi. Makam ini merupakan salah satu situs penting peninggalan masa Kesultanan Jambi. Selain menyimpan nilai sejarah, makam ini juga mencerminkan keagungan tradisi pemakaman Islam di Nusantara pada abad ke-19. Tokoh yang dimakamkan, Al-Habib Idrus bin Hasan Al-Jufri atau dikenal sebagai Pangeran Wiro Kusumo, merupakan salah satu tokoh penting Kesultanan Jambi yang memiliki peran besar dalam sejarah diplomasi dan pemerintahan masa kolonial.
Posisi makamnya, di sebelah utara Jalan K.H.A. Qodir Ibrahim, timur halaman masjid, selatan Masjid Al-Ihsaniyah, dan barat rumah penduduk. Lokasi ini menunjukkan bahwa makam berada di kawasan religius yang memiliki kaitan erat dengan sejarah penyebaran Islam di Jambi. Hal ini menunjukkan bahwa makam mempunyai nilai-nila budaya melayu dan keislaman di seberang Kota Jambi.
Selain itu, struktur makam dilengkapi jirat dan nisan berbahan granit berwarna putih keabuan. Nisan berbentuk gada dengan tiga bagian, yaitu puncak, badan, dan kaki. Pada bagian puncak menyerupai bunga teratai (padma), dihiasi kelopak dan motif geometris yang indah. Jirat memiliki ornamen flora dan sulur-suluran dengan teknik sambungan presisi pada setiap sisinya. Makam ini berada di dalam cungkup beton dan di dalamnya juga terdapat empat makam lainnya: Makam Pangeran Suto II, makam Syarifah Hazrah binti Idrus Al-Jufri (Tengku Putri), dan dua makam tanpa identitas.
Makam ini memiliki nilai sejarah, keagamaan, budaya, dan ilmu pengetahuan. Dari sisi sejarah, makam ini menjadi pengingat peran tokoh penting dalam Kesultanan Jambi. Dari sisi budaya, ragam hias teratai dan sulur-suluran mencerminkan estetika Islam Melayu yang berkembang sejak masa kerajaan Melayu Kuno. Dari sisi keagamaan, makam ini menjadi tempat peringatan haul setiap tahun oleh masyarakat sekitar.
Hingga kini, Makam Pangeran Wiro Kusumo berada dalam kondisi baik dan terawat. Lokasinya berada di dalam cungkup, sehingga terlindungi dari cuaca. Perawatan rutin dilakukan oleh pengurus Masjid Al-Ihsaniyah dan ahli waris keluarga. Makam ini belum pernah dipugar, namun keutuhan bentuk dan detail hiasan granitnya masih terjaga dengan baik.
Menurut kajian yang dilakukan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Kota Jambi, makam ini direkomendasikan sebagai Struktur Cagar Budaya pada 3 Juli 2023, sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. dengan ditetapkan sebagai Cagar Budaya, makam ini dapat terus dirawat dan dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan sejarah dan kebudayaan bagi generasi mendatang.
Pada akhirnya, Pangeran Wiro Kusumo wafat pada tahun 1902 dan dimakamkan di dekat Masjid Al-Ihsaniyah yang didirikannya. Pelestarian makam ini menjadi langkah penting untuk menjaga memori kolektif masyarakat dan memperkuat jati diri budaya lokal. Peran penting dalam memajukan pendidikan dan islamisasi , telah dilakukannya dari masa Kesultanan Jambi abad ke-19. Tidak hanya itu, perannya memperlihatkan bagaimana tradisi, agama, dan politik membentuk identitas masyarakat Jambi pada era tersebut. Dalam pemerintahan, Ia menjabat sebagai Perpatih Dalam, yaitu wakil sultan yang berperan sebagai juru bicara dan mediator antara Kesultanan Jambi dan Belanda. Kemudian, beliau juga pernah diutus ke Batavia untuk berdiplomasi dengan pemerintah kolonial. Saat menikah dengan Ratumas Maryam, anak Sultan Ahmad Nazaruddin. D, mendapatkan gelar “Pangeran Wiro Kusumo"
Referensi:
Keputusan Wali Kota Jambi Nomot 283 2023
*Penulis Melisa Putri Mahasiswa Program Studi Arkeologi Universitas Negeri Jambi