Tinggalan Masa Kolonialisasi Belanda: Makam Elisabeth Victoria Clementine
Admin
19 November 2025
DISPARBUD KOTA JAMBI – Makam Elisabeth Victoria Clementine terletak di Jl. M.H. Thamrin RT 13, Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi. Makam ini menjadi salah satu peninggalan penting dari masa kolonial Belanda yang masih bertahan hingga saat ini. Makam Elisabeth didirikan pada tahun 1918, makam ini merupakan bagian dari kompleks pemakaman Belanda (Kerkhof) yang juga memuat makam-makam warga Jepang dan masyarakat lokal. Keberadaannya menjadi suatu bukti menujukkan masa transisi Jambi dari Kesultanan menjadi Keresidenan di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
BACA JUGA : Kota Jambi Raih Peringkat 2 Nasional pada I-SIM Award 2025
Selain makam Elisabeth Victoria Clementine, di area tersebut juga terdapat sejumlah makam lain milik warga Belanda, Jepang, dan masyarakat lokal. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut pernah menjadi lokasi penting yang menampung berbagai lapisan penduduk dari latar belakang budaya berbeda. Keberadaan makam ini sekaligus menjadi penanda adanya interaksi antara bangsa Eropa, penduduk Asia Timur, dan masyarakat pribumi yang hidup berdampingan pada masa kolonial.
Lokasi makam Elisabeth Victoria Clementine dikelilingi oleh permukiman warga dan taman kota, dengan batas-batas sebelah utara, timur, dan selatan berbatasan dengan rumah penduduk, sedangkan di bagian barat berbatasan dengan Taman Makalam dan Jalan M.H. Thamrin. Makam Elisabeth memiliki ukuran panjang 150 cm, lebar 63 cm, dan tinggi nisan 96 cm, yang menghadap ke arah utara. Secara
umum kondisi makam masih utuh, namun terdapat beberapa bagian yang kurang terawat karena ditumbuhi oleh lumut dan rumput liar di sekitarnya.
Makam Elisabeth Victoria Clementine berbentuk persegi panjang dan terbuat dari batu bata serta semen berwarna putih keabu-abuan. Gaya arsitekturnya memperlihatkan ciri khas makam kolonial Belanda, menonjolkan kesan elegan yang berdiri simetris dan menunjukkan status sosial tinggi dari orang yang dimakamkan. Penggunaan bahan dan bentuk konstruksinya juga mencerminkan penerapan teknologi bangunan Eropa pada awal abad ke-20.
Makam ini memiliki beberapa nilai-nilai penting berupa sejarah, keagamaan, budaya, dan ilmu pengetahuan. Dari sisi sejarah, makam ini menjadi sebuah bukti keberadaan komunitas Belanda yang pernah bermukim di Jambi. Dari sisi ilmu pengetahuan, situs ini berperan sebagai sumber kajian arkeologi kolonial dan sejarah pemakaman Eropa di Nusantara. Dari sisi keagamaan, keberadaan makam ini merefleksikan penyebaran agama Kristen di Jambi melalui komunitas Belanda, di mana Elisabeth Victoria diduga turut berperan sebagai misionaris. Sementara dari sisi kebudayaan, makam ini mencerminkan perpaduan estetika kolonial dan nilai sosial masyarakat Eropa pada awal abad ke-20.
Hingga kini, kondisi fisik Makam Elisabeth Victoria Clementine masih tergolong baik dengan bentuk pada makam yang masih terlihat jelas, namun warna asli batu bata dan semen yang terdapat pada makam sudah mulai memudar akibat faktor cuaca. Lingkungan sekitar makam cukup terjaga karena berada di area pemakaman lama, meskipun belum mendapatkan perawatan rutin secara khusus. Untuk menjaga keaslian dan nilai historisnya, diperlukan upaya pemeliharaan dan penataan lingkungan secara berkala agar situs ini tidak mengalami kerusakan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil kajian Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Jambi, Makam Elisabeth Victoria Clementine direkomendasikan sebagai Struktur Cagar Budaya pada tanggal 23 Oktober 2024. Rekomendasi ini tertuang dalam dokumen Nomor St.006/TACB-JBI/23/10/2024, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya. Dengan rekomendasi ini, makam tersebut diusulkan untuk ditetapkan secara resmi melalui Surat Keputusan Wali Kota Jambi sebagai bagian dari upaya pelindungan dan pelestarian warisan sejarah kolonial di Kota Jambi.
Pelestarian makam Elisabeth Victoria Clementine bukan sekadar menjaga peninggalan masa lalu, tetapi juga upaya memperkuat identitas budaya daerah. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian situs agar tetap terawat dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran, penelitian, serta destinasi wisata sejarah di Kota Jambi. Dengan pelestarian yang berkelanjutan, Makam Elisabeth Victoria Clementine sebagai warisan budaya bangsa akan terus menjadi suatu bukti perjalanan panjang sejarah di Kota Jambi.
Keberadaan Makam Elisabeth Victoria Clementine tidak hanya menjadi bukti fisik keberadaan komunitas Belanda di masa kolonial, tetapi juga menggambarkan dinamika sejarah Kota Jambi pada awal abad ke-20. Melalui makam ini, kita dapat melihat jejak interaksi sosial dan budaya antara masyarakat lokal dengan pendatang Eropa yang pernah hidup berdampingan di wilayah ini. Nilai-nilai sejarah dan arsitektur yang terkandung di dalamnya menjadikan makam ini penting untuk dilestarikan sebagai bagian dari memori kolektif masyarakat.
References
Surat Keputusan Walikota Jambi Nomor 711 Tahun 2024
* Penulis Melisa Putri merupakan Mahasiswa Program Studi Arkeologi Universitas Negeri Jambi