UNESCO Resmi Tetapkan Kota Jambi sebagai Pilot Project Kota Literasi, Kadis Parbud : Tantangan untuk Membangun Ekosistem Literasi Informasi yang Kuat
Admin
04 September 2025
DISPARBUD KOTA JAMBI - UNESCO secara resmi menetapkan Kota Jambi sebagai pilot project Kota Literasi atau Task Force MIL City bersama 40 kota dari berbagai belahan dunia. Lebih istimewa lagi, Jambi menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam program bergengsi tersebut.
Kadis Parbud Kota Jambi Mariani Yanti mengatakan bahwa penunjukan ini bukan hanya pengakuan internasional, melainkan juga tantangan untuk membangun ekosistem literasi informasi yang kuat di tengah masyarakat. Dari dunia pendidikan, pariwisata, hingga budaya, seluruh aspek kehidupan kota diharapkan bisa terintegrasi dalam gerakan literasi yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan.
Selain itu, Ia menambahkan bahwa prosesnya panjang dan bertahap. Awalnya, Kota Jambi berpartisipasi dalam World Urban Forum ke-12 di Kairo pada 5 November 2024 dalam sesi khusus MIL yang didukung UNESCO. Kemudian pada 14 April 2025, Pemerintah Kota Jambi resmi mengajukan inisiatif untuk menjadi salah satu Pilot City MIL UNESCO. Tanggal 20 Maret 2025, kami melengkapi dokumen berupa informasi berbagai kegiatan daerah yang mendukung visi MIL sesuai petunjuk teknis UNESCO.
"Puncaknya pada 11 Juni 2025, Bapak Wali Kota Jambi menyampaikan paparan resmi di forum internasional Transforming Cities with Media and Information Literacy, yang menegaskan bagaimana visi, misi, dan program Pemkot Jambi sejalan dengan inisiatif MIL Cities" tuturnya.
Kemudian persiapan progres berbasis indikator yang jelas disertai bukti implementasi awal, mungkin pelatihan pemandu wisata, dan program Rumel.
"Kami juga sedang menyusun Pokja dan nantinya setelah terbentuk akan membhasa rencana aksi/MIL Action Plan yang akan sebagai rencana aksi resmi kota" ucapnya.
Selanjutnya, hal ini adalah kebanggaan sekaligus Amanah bagi Kota Jambi yang menjadi satu-satunya kota dari Indonesia masuk jejaring MIL UNESCO.
"Upaya kita diakui secara global. Ini kesempatan untuk membangun kota yang lebih cerdas, kritis, dan tangguh menghadapi disinformasi. Dalam forum di Paris, Bapak Wali Kota Maulana menegaskan bahwa arah pembangunan Kota Jambi sepenuhnya selaras dengan prinsip-prinsip MIL Cities UNESCO. Beliau memperkenalkan visi Kota Jambi BAHAGIA: Bersih, Aman, Harmonis, Religius, Inovatif, dan Sejahtera, sebagai landasan kebijakan. Kota Jambi berkomitmen mewujudkan layanan publik yang inklusif, transparan, dan berbasis informasi" lanjutnya.
Dari sebelas program unggulan, lima yang paling relevan dengan konsep MIL Cities turut ditonjolkan, seperti Rumah Literasi (Rumel) untuk generasi muda, Bahagia Berbudaya untuk pelestarian budaya, hingga Festival Tumpah Ruah yang menjadi sorotan. Festival ini menghadirkan kolaborasi edukasi, promosi budaya, hingga literasi publik yang interaktif, dan menunjukkan bahwa literasi informasi bisa dibangun dengan cara kreatif, inklusif, serta menyenangkan.
Ditambahkan Mariani Yanti, Momentum ini penting untuk menunjukkan bahwa pariwisata tidak hanya soal jumlah kunjungan, tapi juga tentang bagaimana budaya, literasi, dan teknologi bisa berjalan beriringan untuk membangun masyarakat dapat menghargai dan bangga akan budayanya.
Pariwisata adalah wajah kota. Di balik setiap destinasi, ada cerita, narasi sejarah, dan pesan budaya yang bisa menjadi media literasi. Kami di Dinas Pariwisata melihat budaya sebagai pintu masuk untuk memperkenalkan literasi informasi kepada masyarakat. Melalui Rumah Literasi (Rumel), program Bahagia Berbudaya, serta event besar seperti Festival Tumpah Ruah, kami berusaha menjadikan ruang publik budaya sebagai arena belajar yang menyenangkan. Di sana, masyarakat tidak hanya menikmati hiburan, tapi juga belajar memilah informasi, mengenal teknologi baru, serta memahami nilai-nilai budaya yang benar. Jadi, pariwisata tidak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga membangun ekosistem literasi di tingkat akar rumput.
Setelah forum di Paris, kami langsung bergerak. Pertama, berkoordinasi dengan Diskominfo sebagai calon ketua Pokja MIL untuk menyusun task force lintas-OPD. Dan hari ini baru saja dilaksanakan FGD dan pembentukan Task Force MIL City.
Kedepan, akan dimulai memetakan program yang bisa segera dijalankan, misalnya mengintegrasikan literasi informasi ke dalam kegiatan pariwisata, festival budaya, maupun sekolah sekolah. Ini langkah awal, tapi penting untuk menunjukkan bahwa KotaJambi serius menindaklanjuti komitmen.
"Harapan kami, untuk masyarakat lokal, kami ingin warga Kota Jambi makin kritis, terbuka, dan mampu memanfaatkan informasi untuk hal-hal produktif, baik dalam pendidikan, ekonomi, maupun kehidupan sehari-hari. Untuk kancah internasional, kami ingin Kota Jambi dikenal sebagai kota budaya yang adaptif, terbuka terhadap inovasi global, dan menjadi model kota literasi informasi yang bisa menginspirasi daerah lain di Indonesia maupun Asia Tenggara" tutupnya.